MANEKIN

Oleh : Ricky McQuint1
Sumber : https://www.facebook.com/RickyMcQuint1/posts/487374448003199
Aku repost di :  http://mistik.reunion.web.id/5213/manekin.htm
***
” Berkali-kali ku katakan bukan? Aku disini bekerja,bukan untuk main-main. Berhentilah berpikir buruk tentangku.” Protes Donny di telepon ketika sang kekasihnya,Risda mencurigainya berselingkuh. Donny dan Risda memang pasangan jadian beberapa bulan lalu. Tapi,karena tuntutan pekerjaan,Donny harus keluar kota.

” Aku cuma gak ingin kehilangan kamu,,,” jawab Risda lirih. Hatinya makin sakit mendengar sang kekasihnya memaki-makinya.
“Yaudahlah, besok kita ngobrol lagi. Aku sayang kamu” putus Donny mengakhiri pembicaraan.
Risda hanya perempuan biasa. Perempuan malam yang bertemu dengan Donny,lalu berpacarannya dengannya. Donny tidak menyukai Risda dengan pekerjaannya menyuruh Risda untuk berhenti bekerja. Dan disaat “nganggur” seperti inilah,Risda dilanda kecemasan terhadap Donny. Risda mencintai Donny, ia tidak ingin kehilangannya.
” Sudahlah… Dia hanya sibuk,itu saja.” Hibur Indah melalui inbox Facebook.
” Tapi, aku hanya ingin dapat perhatian saja. Itu saja,gak lebih.” Jawab Risda.
” Pelan-pelan saja omongin ke dia, disaat dia tidak sibuk.  ” balas Indah lagi. Risda tidak menggubris inbox itu. Yang ada di pikirannya,hanya Donny,Donny,dan Donny.
” Aku harus bertemu dengan Donny!” Pikir Risda. Dengan nekat,dia membeli tiket pesawat menuju kota dimana Donny bekerja. Kebetulan, ia mendapat promo tiket murah dari salah satu maskapai penerbangan. Hatinya bahagia,karena dalam hitungan beberapa jam lagi,ia akan segera bertemu dengan sang kekasihnya.
Risda sengaja merahasiakan hal ini kepada Donny, ia ingin memberikan kejutan.

***
” Akhirnya… Sampai juga,” ujar Risda. Ia menarik nafas lega begitu ia keluar dari pesawat. Risda segera meluncur ke taxi service dan pergi ketempat Donny berada.
” Yakin disini mbak?” Tanya supir taksi kepada Risda ketika mereka berhenti di alamat yang diberikan Risda. Riska mengerutkan dahi, ia yakin Donny mengirimkan alamat ini kepadanya. Tapi yang ia temui hanyalah tanah gersang dan pohon-pohon yang bisa dibilang “mengerikan”.
” Bapak yakin ini tempatnya? Alamat ini? ” Tanya Risda.
” Iya mbak,ini alamatnya. Mungkin mbak salah catat alamat,” jawab supir taksi.
Risda semakin mengerutkan dahi, ” coba ku telepon teman saya…” Ujar Risda kemudian.
“Nomor yang anda tuju sedang diluar jangkauan. Cobalah beberapa saat lagi.”
Begitu sahut operator selular Risda. Arrggh,sial! Pekik Risda. ” Saya yakin ini alamatnya. Pacar saya yang mengirimkannya.” Ujar Risda.
Supir taksi itu menggaruk-garuk kepalanya, ” kapan pacar mbak kirim alamat itu mbak?”
Risda terdiam sejenak,”kira-kira 5 bulan lalu. Ia dipanggil untuk bekerja disini,” jawab Risda.
“Ah baiklah, mungkin rumahnya di dalam gang itu,biar saya cari sendiri. Terima kasih pak,” ujar Risda lagi.
Risda pun segera membayar argo dan keluar dari taksi. Ia melihat ada sebuah toko manekin, karena kelelahan ia bermaksud untuk istirahat sejenak disana dan mencoba untuk menghubungi Donny lagi.
***
Risda membuka pintu utama toko manekin itu. Suasananya suram dan tidak terawat. Hanya ada beberapa patung manekin yang dipajang di beberapa sudut ruangan. Risda memperhatikan beberapa manekin tersebut,”terlihat hidup..” Ujar Risda.
” Permisii,, apakah ada orang?” Sapa Risda. Hening. Tidak ada jawaban. Tidak mungkinkan toko ini ditinggalkan tanpa dikunci,pikir Risda. Risda akhirnya memutuskan untuk mencari penghuninya di ruangan gudang yang tertulis “staff only” . Mungkin tertidur,pikirnya lagi. Perlahan Risda memutar kenop pintu hingga terbuka. Ia tidak menemui siapa-siapa,hanya beberapa manekin yang masih dalam keadaan basah. Risda berdecak kagum,karena manekin-manekin tersebut terlihat sangat hidup. Risda lalu membelai salah satu manekin itu, terasa hangat. Risda kemudian berkeliling di ruangan tersebut.
” Aaaaahhh… Lepaskan aku!” Teriak seorang wanita. Risda terkejut dan segera keluar untuk melihat apa yang terjadi. Terlihat seorang gadis yang diseret oleh pria dengan kasar,gadis itu berusaha melepaskan diri dengan menendang-nendang pria itu.
” DIAM! ” Seru pria itu. Risda kaget,karena pria itu adalah Donny. Ia melihat Donny dengan kasarnya membenturkan kepala gadis itu ke lantai hingga gadis itu terkulai lemas. Risda berusaha untuk tidak mengeluar suara dan menyembunyikan diri disalah satu lemari. Dari celah-celah lemari,ia melihat Donny mengeluarkan isi tubuh gadis itu dan melemparkannya di lantai juga membalsem tubuh gadis itu. Risda terpekik,rupanya manekin-manekin itu adalah manusia yang di balsem. Risda ingin pergi dari tempat itu. Ia tidak percaya,Donny adalah seorang pembunuh darah dingin.
Tiba-tiba ia melihat Donny mengeluarkan HP-nya dengan tangan yang penuh darah.
Tiba-tiba…
” Ada telpon.. Angkat donk,angkat donk,” hp Risda berbunyi nyaring. Risda terpekik,ia berusaha untuk mematikan hp-nya.
” Kau! Apa yang kau lakukan disini?!” Teriak Donny ketika Donny membuka lemari tempat Risda bersembunyi.
“Aa..akkuu.. ” Risda tidak bisa melanjutkan kata-katanya.
” KAU MENGINTAIKU? SUDAH KU KATAKAN! AKU BEKERJA !” Seru Donny lalu mengibaskan golok ke arah Risda.
***
” Lihat! Manekin itu persis kak Risda ya,ma…” Ujar Ria,adik Risda ketika mereka mengunjungi salah satu store untuk berbelanja.
” Jangan bergurau,mungkin kau hanya merindukan kakakmu. Mama harap,ia segera pulang ke rumah.” Ujar ibunda.
“Tidak,ma. Lihat,persis sekali dengan kak Risda…” Protes Ria. Ia merasakan adanya batin dengan manekin yang wajahnya cacat seperti penuh dengan jahitan-jahitan.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Diary of Queen Gietha Copyright © 2011 Girl Music is Designed by Ipietoon Sponsored by web hosting